Subscribe to our articles on Google News here Follow Us Now!

Kejayaan dan Kehancuran Kerajaan Samudra Pasai: Pemerintahan dan Ekonomi

Kerajaan Samudra Pasai, sebuah entitas maritim yang berdiri tegak di Aceh pada abad ke-13 hingga ke-16 M, menandai sebuah periode penting dalam sejara
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated
(Sumber gambar :kompas.com)

Kerajaan Samudra Pasai, sebuah entitas maritim yang berdiri tegak di Aceh pada abad ke-13 hingga ke-16 M, menandai sebuah periode penting dalam sejarah Nusantara. Pemerintahan dan ekonominya mencerminkan kebijaksanaan politik, struktur pemerintahan yang kokoh, dan keberlanjutan ekonomi yang dibangun di sekitar perdagangan dan sumber daya alam.

Periode Pemerintahan dan Wilayah Kekuasaan

Rentang masa kekuasaan Samudra Pasai yang mencapai sekitar 3 abad, dari abad ke-13 hingga 16 M, menggambarkan stabilitas politik yang relatif lama di Nusantara. Wilayah kekuasaan Pasai meliputi seluruh wilayah Aceh pada masa itu, menjadi pusat kekuatan politik dan ekonomi di kawasan tersebut.

Struktur Pemerintahan yang Efektif

Pemerintahan Samudra Pasai didasarkan pada sistem monarki, dengan sultan sebagai pemimpin tertinggi yang memerintah secara turun temurun. Selain sultan, struktur pemerintahan mencakup jabatan-jabatan kunci seperti Menteri Besar, Bendahara, Laksamana, Sekretaris Kerajaan, dan Kepala Mahkamah Agama. Para pejabat ini, termasuk ulama dan bijaksana seperti Seri Kaya Saiyid Ghiyasyuddin dan Saiyid Ali bin Ali Al Makaarani, memberikan fondasi bagi kestabilan pemerintahan.

Kehidupan Politik dan Diplomasi 

Kehidupan politik Samudra Pasai tercermin dalam catatan-catatan sejarah. Pendiriannya oleh Meurah Silu, atau Sultan Malik as-Saleh, menciptakan dasar bagi keberlanjutan politik kerajaan. Pada masa pemerintahan Sultan Malik al-Tahir II, kerajaan menjalin hubungan dengan berbagai kerajaan Islam di India dan Arab, seperti yang tercatat dalam kunjungan Ibnu Batutah. Namun, runtuhnya kerajaan tidak terdokumentasikan secara jelas, meninggalkan sejumlah pertanyaan dalam sejarah Nusantara.

Ekonomi Berbasis Maritim

Dengan letak geografis yang strategis, Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan maritim dan bandar transito, menggantikan peranan Sriwijaya di Selat Malaka. Pelabuhan Pasai menjadi pusat perdagangan yang penting, menarik pedagang dari berbagai belahan dunia. Komoditi perdagangan utama melibatkan lada, kapur barus, dan emas, memperkaya ekonomi kerajaan. Uang emas bernama Deureuham digunakan sebagai alat tukar, menunjukkan kemajuan dalam sistem ekonomi.

Perekonomian Kerajaan Samudra Pasai didasarkan pada keberhasilan mereka sebagai kerajaan maritim dan pusat perdagangan. Beberapa komoditas utama yang menjadi tulang punggung perekonomian mereka termasuk:

1. Lada:

Samudra Pasai terkenal sebagai produsen lada yang signifikan. Lada menjadi salah satu komoditas perdagangan utama dan menjadi sumber pendapatan yang besar bagi kerajaan.

2. Kapur Barus: 

Kapur barus, atau yang dikenal sebagai barus, merupakan bahan berharga yang dicari oleh pedagang dari berbagai belahan dunia. Samudra Pasai memiliki akses ke sumber kapur barus yang melimpah, menjadikannya pusat perdagangan rempah-rempah yang penting.

3. Emas:

Sumber daya alam emas yang melimpah di wilayah tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi kerajaan. Emas dianggap sebagai barang mewah dan menjadi daya tarik bagi pedagang asing.

4. Sumber Daya Laut: 

Kehidupan ekonomi Samudra Pasai juga sangat tergantung pada sumber daya laut yang melimpah, termasuk hasil perikanan. Pelabuhan-pelabuhan strategis di bawah kendali mereka menjadi tempat penting untuk perdagangan laut.

5. Perdagangan Maritim: 

Letak geografis Samudra Pasai di Selat Malaka membuatnya menjadi pusat perdagangan yang strategis. Pelabuhan Pasai menjadi titik transit utama bagi pedagang dari Timur Tengah, India, Cina, dan wilayah Asia Tenggara lainnya.

Ekonomi yang didasarkan pada perdagangan internasional ini memberikan keuntungan besar bagi kerajaan, memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan memberikan kontribusi pada keberlanjutan pemerintahan mereka.

Kejayaan dan Kehancuran

Puncak kejayaan Samudra Pasai tercapai pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Malik Az Zahir. Ekspansi wilayahnya mencakup Semenanjung Malaya, Jambi, dan Bengkulu. Sultan Mahmud menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan tetangga, termasuk Majapahit, Siam, dan Cina. Meskipun mencapai kejayaan, runtuhnya kerajaan tidak terdokumentasikan secara jelas dalam sejarah.

Sebagai penutup, warisan Samudra Pasai mencakup kontribusi penting terhadap perkembangan Islam di Nusantara, perdagangan maritim, dan sistem pemerintahan yang efektif, meskipun nasib akhir kerajaan ini masih menyimpan misteri dalam lembaran sejarah.

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.